Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Puisi Setangkai Bunga Mawar

Setangkai Bunga Mawar Senyum manis bibir indahmu Merah merona hangatkan hatiku Tatapan tajam bola matamu Cokelat bening memperhatikan daku Tak kuasa tuk tahan gemuruh cinta Yang membakar ke dalam jiwa di dada Tersenyum hatiku dan bagahia Tak bisa diungkapkan dengan kata kata Setangkai bunga mawar tertiup angin Bergerak sayu ke arah yang lain Kau lemparkan senyum kepada orang lain Kuhanya bisa terus bermain-main Apa ini yang dinamakan cemburu ? Atau ini yang dinamakan dengki ? Ku berharap durimu tidak menyakitkan Seperti bungamu yang indah dan menawan

Ceramah Singkat (Wajibnya Menuntut Ilmu)

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim  Pada kesempatan ini saya akan membuat kembali ceramah singkat atau kultum tentang menuntut ilmu.  Bagi teman-teman yang sedang mencari bahan untuk kultum boleh menggunakan artikel di bawah ini dan teman-teman boleh menambahkan atau mengurangi kata-katanya sesuai dengan kebutuhan teman-teman sekalian.  Assalamualaikum wr. wb  Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil aalamiin, washola tu wassalaamu ala asrofiya il wal mursalin, wa ala alihi washahbihi ajmain, amma badu.  Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Sholawat beserta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kita semua amiin ya robbal aalamiin.  Hadirin yang dirahmati Allah,  Alhamdulillah pada kesempatan malam ini kita dapat mengikuti kembali sholat tarawih berjama'ah di masjid yang dimuliakan ini.  Berdirinya saya di sini akan menyampaikan kultum atau kuliah tujuh menit dengan tema wajibnya seorang muslim untuk

Puisi - Purnama Dalam Celah Rumah

Puranama Dalam Celah Rumah  Cahaya indah melewati gelapnya malam  Menembus celah rumah dalam bilik kerinduan Tak seorangpun dapat menafsirkan  Apakah cinta akan datang bersamaan   Mata sayu melihat ia sedang berjalan  Mengintip pelan di luar kesadaran  Tersenyum malu yang datang dalam ingatan  Terombang ambing dalam impian yang belum ternyatakan  Kulihat keindahan dalam cahaya purnama  Mengingatkan seseorang yang jauh di sana  Tak mungkin aku lupa dengan senyumnya  Senyum lepas mengungkapkan kebahagiaan  Kini kau hanya ada dalam lamunan  Yang setiap malam menyerang dalam fikiran  Tak goyah ku tuk melawan  Sampai hari dimana kita dipertemukan

Hujan Dan Air Mata | Bab 1 Senja Yang Nyata | Bagian 1

Gambar
HUJAN DAN AIR MATA HUJAN DAN AIR MATA  Bab 1  Senja Yang Nyata  Bagian 1        Sore itu Ibu Kota ramai seperti biasa, lalu lalang kendaraan terhenti dan diam sepanjang jalan. Bunyi klakson terus bertiup tiada jeda, kemacetan membuat semua orang merasa bosan. Namun berbeda dengan Marsa, Daris, dan Roni. Mereka seorang Mahasiswa di sebuah Kampus swasta di daerah Jakarta. Mereka selalu pulang sore hari dan sudah terbiasa dengan kemacetan. Marsa dengan skutiknya menikmati setiap momen dimana dia harus nyelip di setiap celah-celah kemacetan. Walau perempuan, Marsa sangat lihai dan memiliki jiwa petarung di jalanan. Tidak manja dan juga tidak merengek karena hal sepele. Tidak hanya itu, dia juga berteman dengan dua anak laki-laki yang selalu mengawalnya kemanapun ia pergi.        Motor custom dengan jaket kulitnya, Daris dan Roni terlihat seperti geng motor yang menguasai jalanan Ibu Kota. Pukul 17.15 ditunjukkan oleh jam yang melingkar di tangan Roni, matahari sudah ada di ufuk barat