Makalah Sosiologi Komunikasi ( Interaksi Sosial )


MAKALAH
Interaksi Sosial
SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Dosen Pengampu : Bahron Ansori, MP











Oleh :
Muhamad Iqbal Maulana
Utsman



Fakultas Dakwah dan Komunikasi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FATAH
BOGOR
2018




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya izin, rahmat, dan kuasaNya kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Interaksi Sosial. Pada kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita, khususnya mengenai interaksi sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berharap kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.











                                                                                                Bogor, 13 Februari 2018
                                                                                  



                                                                                                            Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang Masalah
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati. Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Contoh anak gadis yang meniru menggunakan jilbab sebagaimana ibunya memakai. Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari oleh adanya pengaruh. Biasa terjadi dari yang tua ke yang muda, dokter ke pasien, guru ke murid atau yang kuat ke yang lemah. Atau bisa juga dipengaruhi karena iklan.
Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menjadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

2. Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
2.  Apa faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses interaksi?
3.  Apa syarat-syarat interaksi sosial?




BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling
timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli :
a. Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner
Interaksi sosial (dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
b. Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.

B. CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang, Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial, Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas, dan merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara pengirim dan penerima.

C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
1.      Faktor Internal
a)      Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan.
Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
b)      Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
c)      Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
d)     Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama
Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

2.     Faktor Eksternal
a)      Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/ pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.

b)      Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
c)      Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. Contoh identifikasi, seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

d)     Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.

e)      Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empati hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.

f)       Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.

D. SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
1. Kontak Sosial
Kontak Sosial Merupakan awal dari terjadinya interaksi Kontak sosial bukan semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tergantung terhadap sikap yang ditunjukan individu untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kata “kontak” (contact) berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.

A.     Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
·         Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama.
·         Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik
B.Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder
1. Kontak sosial primer
Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan, berjabat tangan, mengucapkan salam, menggobrol, berpidato di muka umum dan sebagainya.
2. Kontak sekunder
Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Contohnya penyampaian pesan melalui radio atau televisi, ucapan selamat dengan menggunakan kartu atau hadiah seperti parcel, kado dan lain-lain. Ataupun saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

2. Komunikasi
Secara etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicare yang artinya berhubungan. Komunikasi memiliki tujuan yaitu untuk menyampaikan pesan atau keinginan dari pihak komunikator kepada pihak komunikan agar pihak komunikan mengerti dan atau melaksanakan pesan dan keinginan komunikator. Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbedabeda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang. Suatu kontak tidak akan terjadi tanpa adanya komunikasi.
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku dan perasaan-perasaan yang disampaikan.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
1.      Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
2.      Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
3.      Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
4.      Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film
5.      Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan dan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.

2.      Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.

3.      Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

Kontak dan komunikasi merupakan awal terjadinya interaksi sosial, interaksi tidak mungkin terjadi bila sebelumnya tidak ada kontak dan komunikasi. Kontak dan komunikasi sama-sama memiliki tujuan yaitu untuk menciptakan kerja sama dan kesamaan tujuan yang dimaksud oleh kedua belah pihak yang melakukan interaksi. Kontak dan komunikasi tidak selamanya berjalan dengan baik. Kontak dan komunikasi ada yang bersifat positif dan negatif. Bersifat positif apabila kontak dan komunikasi tersebut menciptakan kerjasama yang baik sehingga tercapai tujuan bersama kedua belah pihak. Bersifat negatif apabila tidak tercapai kerjasama, dan menimbulkan bentrokan atau pertentangan antar kedua belah pihak yang melakukan interaksi.


3. Tindakan Sosial
Tindakan Sosial Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1.      Tindakan rasional instrumental
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.

2.      Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.

3.      Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.

4.      Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.




BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan dapat dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.      Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Terdapat stimulus dan tanggapan manusia.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial antara lain, sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, empati, motivasi.
3.      Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah kontak sosial, komunikasi dan tindakan sosial.
4.      Pentingnya sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
5.      Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu.
6.      Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
7.      Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.

B. SARAN
Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu dengan individu lain, antarindividu dengan kelompok, bahkan kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ceramah Singkat (Larangan Putus Asa)

Contoh Paragraf Narasi,Persuasi,Deskripsi, Eksposisi,Argumentasi, dan Resensi Buku

Contoh Menulis Sebab Akibat ( cause and effect )