Pahala Menetapi Al-Jama’ah
Pahala Menetapi Al-Jama’ah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَوَعَاهَا
وَحَفِظَهَاوَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ
ثَلَاثٌ لاَيُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلاَصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ
وَمُنَاصَحَةُأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ
الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْوَرَائِهِمْ
“Allah akan memberikan wajah yang cerah kepada
seseorang yang mendengar sabdaku lalu memperhatikannya dan menghafalnya serta
menyampaikannya. Maka bisa jadi seseorang menyampaikan itu kepada orang yang
lebih faham. Tiga hal yang hati seseorang muslim tidak akan dengki atasnya; 1)
Ikhlas dalam beramal, 2) Menasehati Imaamul Muslimin dan 3) Menetapi Jama’ah
Muslimin. Maka sesungguhnya do’a mereka itu mengikuti dari belakang mereka.”
(HR.At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud, Sunan At-Tirmidzi dalam Kitabul
iIlmi:V/33 No.2656, Ad-Darimi, Sunan Ad-Dirimi:I/76)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلاَ إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا
عَلَىثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ
عَلَى ثَلاَثٍوَسَبْعِينَ ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي
الْجَنَّةِوَهِيَ الْجَمَاعَةُ زَادَ ابْنُ يَحْيَى وَعَمْرٌو فِي حَدِيثَيْهِمَا
وَإِنَّهُسَيَخْرُجُ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ تَجَارَى بِهِمْ تِلْكَ ا ْلأ
هْوَاءُ كَمَايَتَجَارَى الْكَلْبُ لِصَاحِبِهِ وَقَالَ عَمْرٌو الْكَلْبُ
بِصَاحِبِهِ لاَيَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلاَ مَفْصِلٌ إِلاَّ دَخَلَهُ
“Ingatlah sesungguhnya orang-orang sebelum
kamu dari ahli kitab itu berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan dan
sesungguhnya umat ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan,
yang tujuh puluh dua golongan di dalam neraka sedang yang satu di dalam surga,
yaitu Al-Jama’ah dan sesungguhnya akan ada dari ummatku beberapa kaum yang
dijangkiti oleh hawa nafsu sebagaimana menjalarnya penyakit anjing gila dengan
orang yang dijangkitinya, tidak tinggal satu urat dan sendi ruas tulangnya,
melainkan dijangkitinya.” (HR. Abu Dawud dari Muawiyah bin Abi Sofyan, Sunan
Abu Dawud dalam Kitabus Sunnah:IV/198 No.4597, Ahmad, Musnad
Ahmad:III/145-IV/102 Lafadz Abu Dawud)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ
فِرْقَةًفَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتِ
النَّصَارَىعَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي
النَّارِوَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَتَفْتَرِقَنَّأُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ فِي
الْجَنَّةِوَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ
هُمْ قَالَالْجَمَاعَةُ
“Orang-orang Yahudi berpecah belah menjadi
tujuh puluh satu golongan, satu golongan masuk syurga sedangkan yang tujuh
puluh golongan masuk ke dalam neraka, dan orang orang Nasrani berpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, tujuh puluh satu masuk ke dalam neraka
sedangkan yang satu golongan masuk ke dalam syurga. Demi dzat yang diri
Muhammad ada di genggaman-Nya niscaya umatku akan berpecah belah menjadi tujuh
puluh tiga golongan, maka yang satu golongan masuk ke dalam surga sedang yang
tujuh puluh dua golongan masuk ke dalam neraka, ditanyakan kepada Rasulullah:
Siapakah mereka itu (golongan yang masuk ke dalam syurga) ? Beliau bersabda:
“Al-Jama’ah.” (HR.Ibnu Majah dari Auf bin Malik, Sunan Ibnu Majah dalam Kitabul
Fitan:II/479 dan At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi:V/2641, Lafadz Ibnu Majah)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُوصِيكُمْ بِأَصْحَابِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ
الَّذِينَيَلُونَهُمْ ثُمَّ يَفْشُو الْكَذِبُ حَتَّى يَحْلِفَ الرَّجُلُ
وَلاَيُسْتَحْلَفُ وَيَشْهَدَ الشَّاهِدُ وَلاَ يُسْتَشْهَدُ أَلاَلاَ يَخْلُوَنَّ
رَجُلٌبِامْرَأَةٍ إلاَّكَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ عَلَيْكُمْ
بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْوَالْفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ
وَهُوَ مِنَ اْلإِثْنَيْنِ أَبْعَدُمَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنَّةِ
فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ مَنْ سَرَّتْهُحَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ
فَذَلِكُمُ الْمُؤْمِنُ
“Aku wasiatkan kepada kamu untuk
berbuat baik kepada para sahabatku, kemudian kepada generasi yang setelah
mereka dan kemudian pada generasi yang setelahnya, kemudian setelah itu akan
tersebar kebohongan sehingga seseorang akan bersumpah sedangkan dia tidak
diminta untuk bersumpah dan akan memberikan kesaksian sedangkan ia tidak
diminta kesaksiannya. Ingatlah tidaklah sekali-kali seorang laki-laki bersepi
sepian dengan seorang wanita (yang bukan muhrimnya), kecuali yang ketiganya itu
syaitan, maka wajib atas kamu ber-Jama’ah dan jauhilah ber-firqoh-firqoh karena
sesungguhnya syaitan itu berserta orang yang sendirian dan dia akan menjauh
dari dua orang. Barangsiapa yang menginginkan bangunan di syurga, maka hendak
lah menetapi Al-Jama’ah dan barangsiapa yang kebaikannya menjadikan ia gembira
dan kejelekkannya menjadikan ia sedih maka itulah tanda orang yang beriman.”
(HR.At-Tirmidzi dari Umar bin Al-Khattab, Sunan At-Tirmidzi dalam Kitabul
Fitan:IV/404 No.2165 dan Ahmad, Musnad Ahmad:I/18, Lafadz At-Tirmdzi)
Sumber :
Komentar
Posting Komentar