Alquds Wal Al-Maqdisiyah_ZIONIS DAN ZIONISME


ZIONIS DAN ZIONISME



Oleh:
Hamidah Juariah
Nur Hamidah


BAB I
Pendahuluan

 Sejarah bangsa Yahudi, yang dijadikan sebagai mata rantai sejarah Yahudi. secara formal oleh pemerintah negara Israel didasarkan pada urutan sejarah yang dimulai dari masa Nabi Ibrahim sampai tahun berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Bagi bangsa Yahudi, pendirian negara Israel adalah sah secara teologis dan historis, meskipun telah mendapat kritik historis dan teologis yang dipandang menyimpang seperti dilakukan oleh Paul Fundley, Roger Garoudy dan Ishak Shahak. Selama 4000 tahun lamanya, yaitu dari abad 20 SM hingga abad 20 M, pengembaraan hidup Yahudi akhirnya eksis kembali menemukan peradabannya, jati dirinya, sebagai bangsa yang pernah menetap, kemudian berpindah-pindah, dan kemudian menetap dengan mendirikan negara Israel di Palestina.   

Saat ini Yahudi telah menggambarkan kepada dunia bahwa wilayah yang mereka duduki sekarang, dulunya adalah wilayah yang tidak mempunyai penduduk sama sekali. Di kemudian hari gambaran tersebut diyakini dan didukung oleh para pemeluk Katolik dan Protestan hingga hari ini.
Dalam perspektif sejarah dunia Islam, konflik dua negara ini menarik perhatian, karena terbentuknya negara Israel berarti berkurangnya daerah Islam dalam peta kawasan dunia Islam.



BAB II
PEMBAHASAN

 1. Sejarah Terbentuknya Zionisme
 Istilah “Zionis me” berasal dari akar kata zion atau sion yang pada masa awal sejarah Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion adalah pengucapan dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Latin disebut sion, dan bahasa Ibraninya adalah tsyon.
            Zion atau Sion  diartikan “bukit yang tinggi”, tempat berdirinya bukit suci yang didirikan oleh Nabi Sulaiman (Solomon). Zion juga sebagai julukan bagi kota Jerussalem sebagai “kota rahasia”, kota Allah atau tempat tinggal Yahweh. Dikatakan pula bahwa zionisme berasal dari kata tsyon dalam bahasa Ibrani (Yahudi), yang berarti batu. Maksudnya ialah batu bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem. Bangunan tersebut didirikan di atas sebuah bukit karang bernama “Zion”, terletak di sebelah barat-daya Al-Quds (Jerussalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki tanah yang dijanjikan,dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”.
Munculnya kata Zion pertama kali di kitab Perjanjian Lama ketika Raja Daud mendirikan kerajaannya tahun 1000-969 SM. Perkataan zion dalam kitab Perjanjian lama disebutkan sebanyak 152 kali, semuanya menunjuk pada kota Yerussalem. Lebih dari separuhnya dalam 2 kitab, yaitu Isaiyah 46 kali dan dalam Mazmur 38 kali, lainnya tersebar dalam berbagai kitab.
 Zion di kemudian hari diidentikan dengan kota suci Jerusalem,sebelumnya istilah Zionisme pernah digunakan untuk menyebutkan komunitas Yahudi penganut Yudaisme yang mengharapkan datangnya seorang Mesias (juru selamat), yang akan membawa mereka pada kerajaan Tuhan yang akan dipusatkan di tempat terjadinya kisah-kisah yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Latar belakang munculnya gerakan Zionisme disebabkan hak sosial, ekonomi, politik, budaya, dan agama mereka ditindas ketika mereka terpaksa hidup diaspora  dalam beberapa negara. Dari sini kemudian muncul kesadaran orang-orang Yahudi yang hidup di berbagai negara untuk mengakhiri penderitaan yang mereka alami dengan kembali ke negeri leluhur mereka, Palestina. Segala hal buruk yang dialami oleh Yahudi  berupa pembantaian, penganiayaan, dan penindasan serta pengusiran di Barat Rusia adalah salah satu yang mendorong mereka untuk mengeluarkan segenap upaya perubahan dari tataran pemikiran menuju pada pergerakan, sehingga zionisme mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi yang dilaluinya.
Zionisme telah memiliki akar historis, baik secara ideologis maupun secara politis pada gerakan-gerakan politik maupun keagamaan Yahudi yang pernah ada sebelumnya seperti gerakan Makkabiy yang tujuan utamanya adalah kembali kepada zion dan membangun Haikal Sulaiman, gerakan Bar Kokhba (118-138 M), yang memberikan semangat pada diri orang-orang Yahudi dan memerintahkan mereka untuk berkumpul di Palestina dan mendirikan negara Yahudi di sana, gerakan Moses Kretti yang hampir sama dengan gerakan Bar Kokhba, gerakan David Robin (1501-1532 M) yaitu desakan orang-orang Yahudi untuk kembali mendirikan kerajaan Israel di Palestina.
Tujuan mendasar dari gerakan zionisme pada periode awal adalah menghasut orang-orang Yahudi untuk pulang ke tanah Palestina, mengobarkan semangat untuk membangun Haikal Sulaiman, dan memberikan impian untuk memiliki negara di tanah Palestina. Zionisme dalam historis-ideologis telah beralih kepada makna politis, yaitu “suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi, dengan Yerusalem sebagai ibukota negaranya”.
            Istilah Zionisme dalam makna politik itu dicetuskan oleh Nathan Bernbaum, dan Zionisme Internasional yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika-Serikat dideklarasikan di Philadelphia. Pada masa modern, telah dimulai inti pertama zionisme pada tahun 1806 M ketika Dewan Senat Yahudi berkumpul atas undangan Kaisar Napoleon Bonaparte dalam rangka memanfaatkan para Yahudi yang tamak dan menghasut mereka agar mau membantu Napoleon. Untuk memperoleh bantuan keuangan dari kaum Yahudi, Napoleon pada tanggal 20 April 1799 mengambil hati dengan menyerukan, “Wahai kaum Yahudi, mari membangun kembali kota Jerussalem lama.”
            Sejak itu gerakan untuk kembali ke Jerussalem menjadi marak dan meluas,banyak buku-buku dan tulisan-tulisan yang bermunculan mendukung gagasan untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina. Gerakan politik zionisme rupanya tidak berakhir pada cita-cita membangun negara Yahudi, tetapi berlanjut untuk mewujudkan keinginan yang lebih hebat. Zionis modern yang disematkan kepada Theodore Hertzl (1860-1904) seorang jurnalis Yahudi Austria memiliki target utama yang jelas yaitu menuju kepemimpinan Yahudi untuk menguasai dunia.
Istilah baru zionisme yaitu Zionist Movement dipopulerkan pada tahun 1895 di Vienna soleh Theodore Hertzl, perkembangan gerakannya sebagai berikut : Perkembangan pertama, dideklarasikan secara tidak formal di Rusia yang disebut dengan (Russian Jewish Movement). Perkembangan kedua, kegiatan mulai terorganisasi yang berpusat di Romania (Romanian Jewish Movement). Perkembangan ketiga, mengalami masa kebangkitan sehubungan dengan dukungan dari Ratu Inggris yang berpusat di London dengan nama baru Zionist Movement. Perkembangan keempat, masa pengakuan dunia terhadap Israel yang berpusat di Amerika Serikat. Perkembangan pertama dan kedua menginginkan berdirinya negara Yahudi di Argentina atau Ethiopia atau Uganda. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, Zionisme bertujuan mendirikan negara Yahudi di Palestina yang merupakan tanah leluhurnya yang dikenal dalam Bahasa Yahudi dengan Erest Israel atau tanah Israel.
Gerakan zionisme politis atau gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina, dicetuskan oleh publikasi buku Theodore Hertzl (Bapak pendiri Zionisme modern) yang berjudul “Der Judenstaat” atau “The Jewish State” tahun 1896. pada tahun 1896 orang Yahudi memohon kepada Sultan Abdul Hamid II untuk memberikan tanah di Palestina dengan imbalan bantuan keuangan kas kesultanan melalui jasa para financier Yahudi. Bahkan ia menulis usulan sekembalinya dari kunjungan ke Istambul, memohon kepada sultan hak kaum Yahudi mendeportasikan penduduk asli. Sultan sangat tersinggung dan menolak permohonan itu, dan mengirimkan pesan untuk Theodore Hertzl:  Jangan lagi membicarakan soal ini. Saya tidak dapat memberikan sejengkal tanah pun kepada orang lain, karena tanah/negeri itu bukan milik saya, tetapi milik rakyat. Rakyat saya berjuang untuk mendapatkan tanah itu dan menyuburkannya dengan darah mereka…Biarkanlah orang Yahudi menyimpan berjuta-juta emas mereka di peti mereka.
Pada tahun 1897, melalui kongres Zionisme I di Bazel, Swiss, Hertzl mengatakan kepada peserta kongres,“Kita berkumpul di sini adalah untuk meletakkan pondasi untuk membangun prinsip-prinsip yang dapat mengikatkan bangsa Yahudi.” Ia juga berkata :  Zionis bukan merupakan aliran kecil yang ditunjang dengan kepulangan orang-orang Yahudi ke Palestina, tetapi sebagai gerakan massa, para petani, para pekerja, para manajer, para interpreuner, para sarjana, dan para intelektual, Kongres I di Bazel ini melahirkan keputusan penting yang berbunyi: “Sesungguhnya cita-cita zionisme ialah mendirikan tanah air untuk bangsa Yahudi, yang diakui secara resmi dan secara hukum, sehingga dengan pendirian itu bangsa Yahudi dapat hidup aman dari tekanan-tekanan, dan tanah air itu tiada lain adalah Palestina. Pada kongres di Bazel, Hertzl berhasil mengumpulkan orang-orang Yahudi dari seluruh dunia, sebagaimana ia juga sukses mendatangkan para cendekiawan Yahudi yang dari merekalah bersumber keputusan-keputusan yang paling berbahaya dalam sejarah Yahudi, yaitu Protokol para pemimpin Zionis (the protocols of the meetings of the elders of zion) yang berasal dari kitab-kitab suci Yahudi yang telah mengalami perubahan.
 Sejak saat itu, para pemimpin Yahudi mulai bergerak cepat, tepat, cerdas, dan misterius untuk merealisasikan tujuan-tujuan mereka yang merusak yang hasilnya bisa dilihat jelas saat ini.  Setelah kongres zionisme pertama berlangsung, Hertzl memulai perjalanannya dalam aksinya membendung/menahan Sultan Abdul Hamid II baik dengan cara yang menyenangkan maupun sebaliknya. Zionisme berupaya menggulingkan Sultan Abdul Hamid II dan menjatuhkan Khilafah Islamiyah agar apa yang mereka inginkan dapat tercapai.

2. Pengertian dan Definisi Zionis.

 Zionis adalah sebutan bagi siapa saja yang menjadi pengaut dan pendukung gerakan kembalinya kaum Yahudi ke bukit Sion di Palestina,kata Zionis diambil dari nama sebuah tempat, Sion atau Zion merupakan nama sebuah bukit yang terletak di sebelah barat Yerusalem yang di percaya sebagai lokasi sebenarnya dari Kuil Solomon (Haikal Sulaiman).
Dalam kitab perjanjian lama, Yerusalem di kenal dengan sebutan Zion. Dari nama inilah kemudian istilah Zionis di bentuk. Sejarah menyebutkan bahwa semula istilah Zionis merupakan sebutan lain bagi kaum Yahudi dan bersifat netral. Namun kemudian Nathan Bernbaum, pada 1 Mei 1776, memberi nama gerakan politik yang dibentuknya dengan nama Zionis.

Zionis menjadi nama suatu gerakan yang dibentuk dan dicetuskan oleh Nathan Bernbaum dan orang-orang Yahudi Sekuler untuk merebut Palestina dan mendirikan sebuah negara Israel di sana dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Gagasan ini mengundang pro dan kontra, karena itu ada peran pendukung dan pengikut gerakan ini yang kemudian di sebut Zionis. Dan mereka yang kontra dan menolak di sebut anti Zionis. Tokoh-tokoh pendiri, pencetus serta pendukung setia gerakan zionis yang terkenal selain Nathan antara lain adalah:
§  Mathias Acher (1864-1973), Bapak perintis kebudayaan Yahudi
§  Dr. Theodor Herzl, seorang wartawan berkebangsaan Yahudi yang tinggal di Austria
§  Dr. Chaim Weizmann, ahli kimia berkebangsaan Yahudi yang tinggal di Inggris
Istilah Zionis identik dengan bangsa Yahudi, meski sebenarnya, sebagai sebuah paham, zionisme dapat di anut oleh siapa saja di seluruh Dunia dan tidak harus bangsa Yahudi. Oleh karena itu ada berbagai sebutan yang berhubungan dengan zionis seperti :
§  Zionis  Yahudi, orang yahudi yang mendukung zionisme
§  Zionis kristen, orang kristen yang mendukung zionisme
§  Muslim Zionis, orang muslim yang mendukung zionisme
§  Zionis barat, yaitu orang barat yang mendukung atau menganut paham zionisme
Sedangkan anti zionis merupakan sebutan bagi siapa saja yang menentang pembentukan negara Israel. Diantara yang menentang ada yang berasal dari kaum Yahudi sendiri. Kelompok ini kemudian di kenal sebagaii Yahudi anti Zionis.  

C. Kesimpulan
Zionisme merupakan ideologi yang sangat mendasar bangsa Yahudi. Pada awal dideklarasikannya, Zionisme merupakan keyakinan orang-orang Yahudi bahwa mereka akan memiliki negara-bangsa sendiri secara independen. Akar sejarah zionisme semuanya menunjuk pada kota Yerussalem yang di kemudian hari diidentikkan dengan kota suci Jerusalem itu sendiri. Sebelumnya, istilah Zionisme pernah digunakan untuk menyebutkan komunitas Yahudi penganut Yudaisme yang mengharapkan datangnya seorang Mesias (juru selamat), yang akan membawa mereka pada kerajaan Tuhan yang akan dipusatkan di tempat terjadinya kisah-kisah yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Cerita historis ini dijadikan landasan sejarah gerakan zionisme yang berkembang menjadi sebuah gerakan politik bangsa Yahudi untuk kembali ke tanah yang diyakini sebagai asal muasal mereka atau yang dikenal dengan gerakan restorasi. Gerakan restore juga disebabkan hak sosial, ekonomi, politik, budaya, dan agama mereka ditindas ketika mereka terpaksa hidup diaspora dalam beberapa negara. Dari sini kemudian muncul kesadaran orang-orang Yahudi yang hidup di berbagai negara untuk mengakhiri penderitaan yang mereka alami dengan kembali ke negeri leluhur mereka.
Berdirinya nagara Israel barawal dari gerakan Zionisme politik yang pada awalnya hanya merupakan keyakinan bangsa Yahudi akan memiliki negara independen. Yahudi dengan keyakinan Zionisme menempuh berbagai cara termasuk yang menjanjikan adalah melalui lobi internasional dengan menguasai media. pada tahun 1917 Inggris mengeluarkan Deklasrasi Balfour dan menjanjikan akan menghadiahkan sebuah tanah air kepada Yahudi di Palestina. Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh PBB. Kemudian Pada tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. Akhirnya pada tahun 1948, negara yang mereka dambakan dideklarasikan dengan nama Israel di bagian negara Palestina. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ceramah Singkat (Larangan Putus Asa)

Contoh Paragraf Narasi,Persuasi,Deskripsi, Eksposisi,Argumentasi, dan Resensi Buku

Contoh Menulis Sebab Akibat ( cause and effect )