Hakikat Cinta Terhadap Rasulullah

Hakikat Cinta Terhadap Rasulullah


               
               Cinta Rasul hukumnya wajib bagi setiap umat islam.  Dalam rukun iman, yaitu iman kepada Rasul-rasul Allah, terdapat makna bahwa setiap muslim harus mencintai Rasulnya. Hubungan iman dengan mencintai Rasul yaitu mencintai Rasul itu sebagian dari iman. Sebagaimana pada hadist Bukhari pada matan ke 14 yang artinya “Demi jiwaku yang berada di tangan mulia tidak akan beriman seseorang di antara kalian sehingga mereka mencintai aku melebihi cinta kepada orang tuanya dan juga kepada anaknya”. Dalam ayat-ayat Al-quran juga banyak yang membahas kecintaan terhadap Rasulullah diantaranya dalam surat al-hujurat ayat 1 dan surat Al-baqoroh tentang taat dan taqwa.
                Pada saat kita taat dan taqba berarti itu tandaya cinta kepada Nabi kita. Dalam hadist di atas sangat jelas menjadi gambaran positif , dengan kita mencintai Rosul sebagaimana orang-oang terdahulu, sahabat-sahabat, maupun tabi’in. Bagainana mereka mencintai Rasul, meskipun tidak sampai berjumpa atau melihat langsung Rasulullah, tetapi dengan tidak melihat wujud, Rasa cinta itu
tetap mengalir pada Rasul  kita. Setiap hari kita sholawat kepada Nabi “allohumma sholli a’laa muhammad waa’laa aali muhammad” sangat jelas dalam sholawat itu mengandung arti yang sangat dalam, salah satunya mengandung cinta kepada Rasul, dengan itu kita bisa menjadi umat beliau dan belau bisa memeberikan safaa’t untuk kita. Karena para sahabat sangat cinta kepada Rasul, sampai ada yang diberi julukan al-asma (pemilik selendang) karena dia rela menyobek selendangnya demi Rasul agar beliau tidak kaget (bangun).
         Perwujudan dari kecitaan kita terhadap Rasul yaitu mencotoh perilaku, perkataan, dan perbuatan beliau dan dengan mengamalkan sunah-sunah beliau kita berharap mendapat syafaatnya nanti di akhirat. Segala sesuatu yang beliau perintahkaan harus kita laksanakan, contohnya dalam adab-adab kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara kita agar kita berakhlak mulia seperti yang dicontohkan oleh Nabi. Bagi anak muda maupun orang tua jangan enggan untuk belajar, karena mencari ilmu itu sebagian bukti bahwa kita cinta terhadap Rasul. Rajin-rajinlah bersholawat kepada Rasulullah, hayati dan resapi makna-makna yang tekandung dalam sholawat itu. Insya Allah kita akan merasakan bahwa kasih ini melebihi apa yang kita cinta sekarang.








oleh : Muhamad Iqbal Maulana, Mahasiswa STAI Al-Fatah Bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Ceramah Singkat (Larangan Putus Asa)

Contoh Paragraf Narasi,Persuasi,Deskripsi, Eksposisi,Argumentasi, dan Resensi Buku

Contoh Menulis Sebab Akibat ( cause and effect )